Minggu, 01 November 2015

Kakak Beradik Mengamuk, 2 Tewas dan 4 Luka-Luka
Senin,  12 Oktober 2015  −  21:50 WIB (Ilustrasi/Sindonews)

WATAMPONE - Warga Desa Carebbu, Kecamatan Awangpone digegerkan dengan aksi sadis dua bersaudara, Ar (20) dan An (25), yang menyerang sejumlah warga di desa tersebut dengan menggunakan parang panjang dan badik, Senin (12/10/2015) sekira pukul 13.20 Wita.
Akibatnya dua warga tewas dan empat lainnya mengalami luka sobek karena terkena benda tajam. Kedua korban yang tewas adalah Mude (70) dan Rippe (33).
Sementara, empat korban lainnya adalah Numa (60), Haji Harifuddin (60), Baheri (25), dan Rosi (60). Semua korban adalah warga Desa Carebbu, Kecamatan Awangpone.
Kapolsek Awangpone AKP Fredrik Banga mengatakan, informasi awal yang dihimpunnya, pelaku menderita gangguan jiwa. Namun, hal tersebut belum bisa dipastikan sehingga keduanya harus diperiksa lebih lanjut.
Dia mengatakan kedua pelaku yang merupakan saudara kandung itu saat ini sudah diamankan di Polres Bone bersama barang bukti dua senjata tajam jenis parang dan badik.
"Dari keterangan saksi dan sejumlah bukti diduga pelaku mengalami gangguan kejiwaan, tapi untuk kepastiannya pelaku diamankan di Mapolres Bone untuk menjalani pemeriksaan intensif. Sementara dua korban yang meninggal disemayamkan di rumah duka masing-masing. Dua korban (luka-luka) dilarikan ke rumah sakit dan dua korban lainnya dirawat di rumahnya," kata Frederik.
Fajar (28), warga setempat yang berprofesi sebagai petani mengatakan, sesaat sebelum insiden tersebut, salah seorang pelaku mengejar salah seorang korban (Numa) yang merupakan tante mertuanya dengan menggunakan benda tajam.
Melihat gelagat berbahaya tersebut, sejumlah warga berusaha melerai, namun warga tersebut justru menjadi korban amukan pelaku, Bahkan pelaku lainnya yang merupakan saudaranya membantu menikam dan melukai warga yang melerai tersebut.
Aksi kedua pelaku kian beringas. Pelaku yang telah membawa parang dan badik membacok warga yang ada di depannya.
"Saat kejadian itu, warga langsung lari menyelamatkan diri karena mereka melukai warga secara membabi buta, sehingga jatuh korban seperti ini," tutur Fajar.
Karena terus berusaha membacok dan menebas warga yang di dekatnya, kedua pelaku akhirnya dilumpuhkan warga dengan dilempari batu hingga roboh. Tak lama kemduaian, petugas kepolisian mengamankan pelaku ke Mapolres Bone.
Humas RSUD Tenriawaru Ramli mengatakan, sekira pukul 14.20 Wita, empat korban dilarikan ke Unit Gawat darurat (UGD) RSUD Tenriawaru, namun dua di antaranya sudah tak bernyawa atau meninggal. Sementara, dua lainnya mengalami luka parah dan langsung ditangani di ruang bedah untuk penanganan luka selanjutnya.Ramli menuturkan, keempat korban tersebut adalah Mude (70) dan Rippe (33) warga Desa Carebbu yang diperkirakan meninggal saat dilarikan ke rumah sakit.

 Dua lainnya adalah Numa (60) yang mengalami luka sobek pada payudara sekitar 5 cm dan Haji Harifuddin (60) mengalami luka tusuk di perut dan tangan kanannya. Luka tersebut berasal dari benda tajam."Jenazah kedua korban yang meninggal langsung diserahkan ke pihak keluarga setelah diautopsi, sementara dua korban lainnya langsung ditangani oleh bagian bedah RSUD Tenriawaru," ujar Ramli.






NAMA  :  ITA KHAIRANI
NPM      : 13515496
KELAS    : 1PA08
Kakak Beradik Mengamuk Tewaskan 2 Warga dan 4 Luka-luka
1-Identifikasi Kasus
Aksi sadis 2 bersaudara inisial AR(20) dan AN(25) yang mengamuk dan menyerang sejumlah warga di desanya dengan menggunakan parang panjang dan badik,senin(12/10/2015) sekitar pukul 13.20 WITA,kedua pelaku saat ini sudah diamankan di Polres Bone untuk di identifikasi lebih lanjut,bersama barang bukti dua senjata tajam. Dari keterangan saksi dan sejumlah bukti diduga para pelaku mengalami gangguan kejiwaan,awalnya salah seorang pelaku mengejar seorang korban dengan menggunakan benda tajam,ketika melihat kejadian itu sejumlah warga berusaha melerai namun warga tersebut justru menjadi korban amukan pelaku yang merupakan saudara pelaku pertama,aksi kedua pelaku yang beringas ini menewaskan dua warga dan 4 orang luka-luka.Kedua jenazah yang meninggal sudah diserahkan kepihak keluarga  setelah diautopsi dan korban luka-luka sebagian dirawat di rumah  dan sebagian masih berada di RSUD TEHRIAWARU.
2-Pendekatan Psikologi untuk Kasus
            Pendekatan psikologi yang dipakai untuk kasus ini ialah Pendekatan Psikoanalisa sebab berdasarkan keterangan bahwa para pelaku diduga memiliki gangguan kejiwaan karena kemungkinan adanya masalah-masalah yang terpendam sehingga mental mereka tertekan dan alam bawah sadar mendorong mereka melakukan tindak kekerasan hingga menewaskan beberapa warga.
3-Kesimpulan Kasus
            Jadi dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa para pelaku bertindak demikian karena adanya gangguan kejiwaan yang mungkin berasal dari masalah-masalah yang menekan mental mereka,sehingga dapat bertindak sekeji itu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar