Artikel Tentang Asimilasi dari Musik Dangdut sebagai Salah Satu Seni Musik Indonesia
Bab I
Pendahuluan
a.
Latar Belakang
Manusia
adalah makhluk sosial yang memiliki cipta, rasa, karsa, dan karya. Karena
manusia memiliki kemampuan untuk berfikir, maka manusia dapat menciptakan
kebudayaan. Salah satu unsur penting dalam kebudayaan adalah kesenian. Di
antaranya jenis kesenian yang ada ialah musik yang merupakan produk budaya yang tertinggi
atau merupakan keindahan seni yang tertinggi. Musik dapat mempengaruhi
kehidupan masyarakat walaupun bukan merupakan dasar eksistensi hidup manusia,
akan tetapi musik juga sebagai dasar sosial dan budaya masyarakat. Di Indonesia
berkembang berbagai warna dan aliran seni musik dan seni suara.dan dangdut
adalah salah satu hasil karya masyarakat Indonesia.Dalam perkembangannya
lagu-lagu dangdut dipandang mampu mengangkat fenomena sosial kemasyarakatan
menjadi sebuah karya seni. Sejalan dengan perkembangannya musik dangdut tidak
terlepas dari pro dan kontra. Musik dangdut sering dilecehkan, dicap imitasi,
tanpa identitas, tidak bermutu,bahkan dangdut juga sering dibilang musik kampungan.
Tetapi, musik ini paling mengena di hati rakyat kecil indonesia, lapisan
masyarakat yang masih hidup tanpa harapan. Musik dangdut berkisah tentang
perjuangan hidup, hak asasi manusia, perbedaan status sosial dan sebagainya.
Musik dangdut tidak hanya enak dinikmati tetapi juga memiliki kekuatan
menyoroti kehidupan sosial masyarakat Indonesia.
b.Permasalahan
lagu-lagu dangdut telah menjangkau
hampir seluruh lapisan masyarakat. bahkan sekarang sudah mulai mendunia. Oleh
karena itu perlu dilakukan penelitian untuk melihat apa dampak positif maupun
dampak negatif yang terdapat dari lagu-lagu tersebut sebagai wujud musik rakyat
masa kini. Masalah lain yang tidak kalah penting adalah lagu-lagu dangdut pada
umumnya selalu mengungkapkan berbagai masalah sosial manusia seperti ungkapan
kesulitan hidup, putus cinta, dan sebagainya.dan sering didengar bahwa
lagu-lagu dangdut yang dapat membangkitkan semangat atau yang mampu
meningkatkan rasa cinta kepada tanah air.
c. Tujuan
Tujuan utama dari pembuatan artikel ini
adalah untuk memberi informasi dan menambah pengetahuan tentang musik dangdut dan
mendeskrifsikan nilai-nilai yang terkandung dalam seni musik terutama musik
dangdut sendiri,seperti nilai keindahan,harapan,cinta
kasih,penderitaan,kegelisahan,tanggung jawab,keadilan dan pandangan hidup.
Bab
II
Isi
a.
Definisi Musik Dangdut
Penyebutan nama "dangdut" merupakan
onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang)
musik India. Putu Wijaya awalnya menyebut dalam majalah Tempo edisi 27 Mei 1972
bahwa lagu Boneka dari India adalah campuran lagu Melayu, irama padang pasir,
dan "dang-ding-dut" India. Sebutan ini selanjutnya diringkas menjadi
"dangdut" saja, dan oleh majalah tersebut digunakan untuk menyebut
bentuk lagu Melayu yang terpengaruh oleh lagu India.Musik dangdut banyak
dipengaruhi oleh unsur - unsur kebudayaan asing seperti Cina Betawi, India,
Arab, Barat dan Melayu. Namun ciri - ciri khusus dari suatu jenis musik tetap
dibutuhkan untuk membuktikan identitasnya. Berkaitan dengan hal tersebut, maka
untuk menetapkan suatu terminologi atau pengertian tidaklah mudah. Karena
itulah definisi dangdut masih selalu dicari-cari oleh para pakar musik dan hingga
saat ini belum ada satupun definisi tentang dangdut yang diakui oleh seluruh
lapisan masyarakat. Berikut beberapa definisi dangdut menurut musisi
atau seniman dan pakar budaya yang menyoroti musik dangdut.
Remy Silado, seorang wartawan dan pengamat
musik menyatakan, “Berkakinya dangdut sekarang layak dianggap sebagai suatu
ciri dan bentuk musik hiburan, atau musik pop yang khas Indonesiawi. Artinya,
dangdut sebagai musik pop, boleh dikatakan perluasan eksistensi
pengembang-biakan, persemaian dari Cina Betawi, Arab, Barat dan India plus
kepribadian Melayu yang bercampur aduk menjadi Indonesia.”
b.
Sejarah Musik Dangdut
Aliran musik Dangdut lahir setelah ajaran
Islam masuk ke Indonesia yang sudah bercampur dengan aliran musik India.
Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang hanya di
Indonesia. Bentuk musik dangdut ini berakar dari musik Melayu pada tahun
1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh
unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (cengkok dan
intonasi)
Musik ini mulai tumbuh dan berakar sekitar
tahun 1940. Musik ini dipengaruhi oleh unsur musik India yang diambil dari alat
musiknya yang bernama Tabla atau musik yang menggunakan gendang.Sedangkan
cengkok dan harmonisasinya merujuk ke musik Arab. Akhirnya dipadukan oleh
pengaruh musik barat yang mulai marak di akhir tahun 1960-an dengan menggunakan
gitar listrik..Dangdut bisa dikatakan lebih matang sejak tahun 1970-an.Ciri
khas musik dangdut diiringi oleh gendang suling dan joget yang gemulai.Gaya
music dangdut sangat popular dan memiliki pengaruh sangat besar pada periode
Orde Baru, khususnya tahun 1975-1981. Music ini didominasi oleh denyut irama
tarian (joget), dan ditujukan ke mereka yang berusia muda, yaitu para remaja.
Cirri tersendiri dalam membawakan warna music ini yaitu cengkokannya, yang
disebut blenggo. Dari lirik dan melodinya berkesan mendayu-dayu dengan
cengkok-cengkok yang penuh lekukan memanjang pada akhir kalimatnya.Istilah
dangdut muncul pertama kali tahun 1972 atau 1973. Istilah music dangdut ini
merupakan pembentukan kata yang menirukan bunyi gendang, yaitu dang dan dut,
dengan suatu ungkapan dan perasaan yang menghina dari masyarakat lapisan atas
(William H. Frederict, 1982).Semangat dangdut bermula pada awal periode
colonial. Pada abad 19, pengaruh-pengaruh lain turut diserap. Pada sekitar
tahun 1920-an, ensamble Cina Betawi muncul dan dikenal dengan nama gambang
kromong, yang merupakan percampuran instrument dan melodi Cina, Sunda, Maluku,
dan Portugis. Tak lama setelah itu, ada awal abad 20 musik keroncong
diperkenalkan.
Pada tahun 1940-an, keroncong dikenal dengan
sebutan umum orkes Melayu (William H. Frederict, 1982), atau dapat dikatakan
sebagai awal music gambus, dengan irama Melayu asli (Husein Banwafie, 1990).
Pada tahun 1950-an lahir berbagai eksperimen music Melayu yang dimodernisasikan
dan banyak dipengaruhi oleh orchestra barat dan irama samba serta rumba. Pada
tahun 1960-an berbagai reaksi mulai muncul. Keroncong yang dimodernisasikan
sering Nampak lebih elegan dan mendapatkan inspirasi dari luar negeri. Kondisi ini
menjadikan para musisi mulai mencari suatu bentuk yang lebih asli, dan mereka
menemukannya dalam orkes Melayu tradisional. Seorang penyanyi dari Jakarta
bernama Ellya Kadam mengembangkan suatu gaya nyanyian pada produk orkes Melayu
dan menciptakan suatu irama dan suara baru (dengan instrument India, Arab, dan
gendang Indonesia, suling bamboo) yang meminjam dari music dalam film-film
India. Ia memasukkan suatu dinamisme dan sensualitas yang unik kedalam
musiknya, dan denyutannya dalam membawakan lagu “Boneka dari India” (syairnya
ditulis oleh Husein Banwafie pada tahun 1956). Lagu ini dapat dikatakan sebagai
lagu dangdut pertama.
Di akhir tahun 1960-an, bermunculan berbagai
kelompok music yang mengadakan inovasi terhadap music. Secara mendasar, mereka
memasukkan beberapa elemen music Melayu Deli dan keroncong tradisional dalam
tarian mereka. Tema-tema lagu dangdut berupa kenyataan hidup masyarakat
sehari-hari. Banyak yang terasa lugas, tanpa ditutupi, hingga bias diterima
khalayak dan akan terasa lebih dekat dengan masyarakat (Ukat, 1990). Mulai
tahun 1973 Rhoma Irama dengan kelompok Sonetanya mengadakan perombakan syair,
maupun instrument music dangdut, dengan berbagai instrument music elektronik.
Perombakan itu dilakukan dengan tujuan pembangunan mental spiritual dan juga
sekaligus sebagai sarana dakwah. Lagu-lagu yang diciptakannya sangat bergantung
pada situasi dan kondisi masyarakatnya. Dengan demikian music tidak hanya
berfungsi sebagai pelepas lelah dan hiburan saja, juga sebagai media untuk
menyampaikan pesan.Dangdut sangat popular dan sangat berbeda dengan bentuk
budaya modern lain di Indonesia. Secara sederhana ia tampaknya sangat berkaitan
dengan selera popular yang sangat luas. Perjalanan musik Dangdut mengalami
perubahan yang signifikan dari masa ke masa. Kini pada akhirnya Musik Dangdut
sudah sangat terkenal tidak hanya di Indonesia namun sudah mencapai
mancanegara.
c. Dampak Positif
Tidak
dapat dipungkiri bahwa kehadiran music dan lagu dangdut membawa dampak atau
pengaruh tersendiri terhadap masyarakat penggemarnya, khususnya bagi remaja
kota Jakarta, baik yang positif maupun negative. Sangat tidak adil apabila kita
hanya menafsirkan music atau lagu dangdut sebagai bentuk seni yang “kampungan”
atau “tidak bermutu”.
Contoh
dampak Positif dari musik Dangdut.Beberapa lagu dangdut mempunyai makna atau
mengandung pesan-pesan moral dan pendidikan, lagu-lagu tersebut mengajarkan
atau menasehati agar remaja tidak terlena oleh pengaruh buruk yang diakibatkan
kemajuan teknologi. Banyak lagu dangdut yang bertema sosial dan mengangkat
realita kehidupan ketika orang-orang terdiam dan tidak bisa berbuat apa-apa,
ketika melihat ketidak adilan dan ketidak manusiaan.dan dalam musik dangdut
sudah pasti terdapat unsur keindahan sebagai seni dari Indonesia,dan unsur-unsur
harapan juga terdapat didalamnya karena kita tahu bahwa banyak lirik lagu
dangdut yang mengandung harapan-harapan,seperti lagu-lagu yang diciptakan oleh
musisi dangdut indonesia yang terkenal H.Rhoma Irama,dan karya-karya beliau
begitu sangat populer baik di Indonesia bahkan sudah mendunia.
Bab III
Kesimpulan
Jadi
dapat disimpulkan bahwa musik dangdut sekarang ini sangat berpengaruh sebagai seni
musik khas dari Indonesia. Dapat kita amati keadaan di lingkungan sekitar kita
yang banyak menyukai musik dangdut, dapat dilihat melalui media cetak dan
elektronik seperti koran dan televisi yang saat ini sering menampilkan tayangan
musik dangdut. Bahkan sering dikatakan bahwa musik dangdut merupakan budaya
rakyat Indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda janganlah malu
mengakui musik dangdut sebagai budaya yang berkembang di Indonesia.dalam musik
dangdut juga tidak hanya ada unsur keindahannya namun juga mengandung unsur
harapan dari dalam liriknya.
Daftar Pustaka
Federic, William H,1982, Rhoma Irama and the Dangdut
Style Aspercts of Contemporary Indonesia Populer Culture, Indonesia, No. 34.
Lohanda,
Mona,1983, Dangdut : "Sebuah Pencarian Identitas" (Tinjauan kecil
dari segi perkembangan historis), dalam buku Seni Dalam Masyarakat Indonesia
Bunga Rampai, PT. Gramedia, Jakarta.
http://imcikiciw.blogspot.co.id/2011/06/kebudayaan-indonesia-perkembangan-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar