Jumat, 28 Oktober 2016

PSIKOLOGI DAN INTERNET DALAM LINGKUP TRANSPERSONAL (Dampak Sosial Interaksi Manusia & Internet)


Dampak Sosial dari Interaksi Manusia dan Internet dari Berbagai Tinjauan Bidang Psikologis

Kemajuan teknologi saat ini semakin mempermudah semua orang untuk mengakses internet. Kemudahan ini mempunyai dampak yang sangat besar, baik positif maupun negatif. Tetapi, apabila kemudahan akses internet tidak diawasi penggunaannya akan berakibat fatal, karena bisa saja informasi-informasi yang kurang baik atau bahkan informasi yang salah bisa diakses oleh orang-orang yang tidak bisa menyaring informasi tersebut kemudian mempunyai dampak yang besar tidak hanya bagi dirinya tapi juga bagi orang lain disekitarnya.

Apabila ditinjau dari segi positif terhadap psikologis seseorang, internet mempunyai dampak positif sebagai berikut:
a.       Membuat masyarakat menjadi lebih inovatif dan kreatif karena mudahnya akses informasi yang diberikan internet.
b.      Membuat masyarakat lebih sadar mengenai hal-hal yang terjadi disekitarnya.
c.     Mengikis kesenjangan informasi antara masyarakat desa dan kota, karena masyarakat desa pun kini bisa mengakses informasi yang sama dengan masyarakat yang ada di perkotaan.
Sedangkan dampak negatif yang diberikan internet dilihat dari psikologisnya adalah sebagai berikut:
a.       Mengikis kecintaan masyarakat kepada budaya aslinya, akses mudah yang diberikan internet mengenai dunia luar bisa mempengaruhi kebudayaan suatu masyarakat.
b.      Mempengaruhi pola pikir masyarakat menjadi sekularisme.
c.       Merusak moral mayarakat dengan banyaknya situs porno dan perjudian.

Selain dampak positif dan dampak negatif, terdapat juga 4 dampak sosial dari interaksi manusia dan internet, yaitu :

1. Dampak pada perkembangan fisik
Interaksi remaja dengan internet banyak mengurangi aktivitas gerak karena saat ini dalam beraktivitas para remaja sudah banyak menggunakan perantara internet. Hal tersebut menyebabkan perkembangan fisik remaja yang terlalu dipapar oleh internet banyak mengalami physical decline. Contohnya problem visual seperti kelelahan mata, sakit kepala bahkan penglihatan kabur karena remaja lebih rentan daripada orang dewasa terhadap cahaya dan radiasi dari perangkat internet. Selain itu obesitas juga kasus yang sering terjadi akibat berkurangnya aktivitas fisik.

2. Dampak pada perkembangan emosi dan sosial
Pada remaja, perkembangan emosi tidak lepas dari interaksinya dengan lingkungan sosial. Bila lingkungan sosial yang ada di sekeliling remaja berupa lingkungan sosial yang “virtual” dan tidak pada kenyataannya, maka perkembangan emosi remaja juga cenderung tidak kuat, sehingga individu harus mengembangkan keterampilan sosial dan emosi untuk mengatasinya.   

3. Dampak pada perkembangan inteligensi
Bahwa remaja yang menggunakan internet secara berlebihan akan memiliki kecenderungan untuk mengalami hambatan dalam rentang perhatian, kebutuhan melakukan stimulasi secara segera (tidak sabar) , dan “rasa kebingungan dalam identitas.” Selain itu internet juga berdampak pada penalaran kritis karena hampir semua informasi telah tersedia sehingga para remaja menjadi kurang terampil dan cenderung untuk berkosentrasi hanya pada satu hal.

4. Dampak pada perkembangan moral
Banyak kasus di Indonesia tentang kekerasan dan kejahatan seksual pada remaja yang baik pelaku maupun korbannya adalah remaja akibat eksposure terhadap situs-situs internet yang tidak dikontrol oleh orangtua maupun orang dewasa lain yang bertanggungjawab terhadap perkembangan remaja di Indonesia.

Mengenai dampak internet sebagai alat explorasi diri, para Psikolog memandang hal tersebut tergantung dari pribadi si penggunanya. Tentu internet akan bermanfaat jika mampu meningkatkan kehidupan seseorang, dan sebaliknya menjadi penyakit jika membuat kacau kehidupan orang tersebut. Pengaruh buruk akan terjadi jika internet digunakan sebagai sarana untuk mengisolasi diri. Banyak orang tidak sadar bahwa lama-kelamaan ia menutup diri terhadap komunikasi sosial entah karena keasikan ngebrowse atau karena internet dipakai sebagai pelarian dari masalah-masalah yang berhubungan dengan kepribadiannya. Hal itu dapat terjadi karena ada individu yang menampilkan kepribadian yang berbeda pada saat online dengan offline. Motivasi dibalik itu tentu berbeda antara satu orang dengan yang lain. Permasalahan akan rumit jika alasannya adalah karena individu tersebut tidak puas/suka terhadap dirinya sendiri (mungkin karena rasa minder, malu, atau merasa tidak pantas), lantas menciptakan dan menampilkan kepribadian yang lain sekali dari dirinya yang asli. Seringkali ia lebih suka pada kepribadian hasil rekayasa yang baru karena tampak ideal baginya. Padahal, menurut para Psikolog, hal ini tidak benar dan tidak sehat.
Michelle Weil, seorang Psikolog dan pengarang buku terkenal, memberikan contoh konkrit tentang seorang gadis yang dijauhi oleh teman-temannya lalu kemudian menghabiskan waktu untuk  berchatting ria dengan menampilkan karakter yang sangat kontradiktif dengan karakter aslinya. Akibatnya, lama kelamaan ia semakin jauh dengan kenyataaan sosial yang ada, bahkan tidak bisa menerima diri apa adanya. Menurut pakar psikoanalisa terkenal seperti Erich Fromm, kondisi demikian dinamakan neurosis. Kondisi neurosis yang berkepanjangan akan mengakibatkan gangguan jiwa yang serius. Michelle lebih lanjut menambahkan, bahaya latennya adalah terbentuknya kepribadian online yang berbeda dengan yang asli.
Tentu saja ada pengaruh positif dari penggunaan (bukan kecanduan) internet terhadap kepribadian seseorang. Reid Steere, seorang Sosiolog dari Los Angeles mengatakan, jika seseorang menggunakan internet sebagai media eksplorasi diri dengan kesadaran penuh, ia akan mengalami pertumbuhan sebagai hasil dari refleksi dirinya secara utuh melalui internet.

Sumber :

Kinerja Kelompok 4 :
NPM
Nama
JobDesk
URL
10515793
Anggit Ambarwati
Editor & Pencari Informasi
http://anggitambrwt.blogspot.co.id/               
13515496
Ita Khairani
Editor & Pencari Informasi
http://itakhairani97.blogspot.co.id/
14515902
Nadaa Savira Syahlaa
Editor & Pencari Informasi
http://nadaasavirasyah.blogspot.co.id/
15515089
Noga Briliana Wenti
Editor & Pencari Informasi
http://nogabriliana.blogspot.co.id/
16515782
Syifa Luthfia
Editor & Pencari Informasi
http://syifafiap16.blogspot.co.id/

Minggu, 25 September 2016

PERAN SOSIAL INDIVIDU DALAM INTERNET TERUTAMA BERKAITAN DENGAN PRO-SOSIAL SERTA DAMPAK NEGATIF PENGGUNA INTERNET

A. Pengertian Prososial Menurut para Tokoh.
Menurut O. Sears. Peplau, dan Taylor, pengertian perilaku prososial mencakup kategori yang lebih luas. Segala bentuk tindakan yang dilakukan atau direncanakan untuk menolong orang lain, tanpa memperdulikan motif-motif si penolong.
Edwin P Holiander. Perilaku prososial adalah segala bentuk tindakan positif yang diberikan pada orang lain tanpa keinginan untuk memperoleh imbalan untuk kepentingan diri sendiri
David O.Sears. dkk, 1991. Perilaku prososial ialah tindakan sukarela yang dilakukan sesorang atau sekelompok orang untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan apa pun atau perasaan telah melakukan kebaikan.
Robert A. Baron dan Donn Byrne (2004) mengungkapkan bahwa perilaku prososial dapat didefinisikan sebagai perilaku yang memiliki konsekuensi positif orang lain. Myers mengatakan bahwa perilaku adalah kepedulian dan pertolongan pada orang lain yang dilakukan secara suka rela dan tidak mengharapkan imbalan apapun.
Prososial bisa terjadi karena ada nya empati , norma sosial dan perkembangan kognisi seseorang. Dimana perilaku menolong lebih didasarkan kepada pertimbangan hasil. Semakin dewasa anak itu semakin tinggi kemampuannya untuk berfikir abstrak, semakin mampu ia untuk mempertimbangkan usaha atau biaya yang harus ia korbankan. Untuk perilaku menolong itu jika seseorang merasa mampu, maka ia cenderung menolong jika seseorang merasa tidak mampu maka seseorang cenderung utuk tidak menolong.
Salah satu teori yang berkenaan dengan prososial adalah teori norma social. Menurut teori ini, orang menolong karena diharuskan oleh norma-norma masyarakat. Ada tiga macam norma sosial yang biasnya dijadikan pedoman untuk berperilaku menolong, yaitu:
1. Norma timbal balik ( reciprocity norm). Teori ini dikemukakan oleh Alvin Goulner seseorang tokoh sosiologi dan dalam teori ini, ia berpendapat bahwa kita harus menolong orang lain yang menolong kita. Jika kita sekarang menolong orang lain, maka kita pada suatu saat akan ditolong orang pula.
2. Norma tanggung jawab sosial (social responsibility norm). Dalam teori ini mengatakan bahwa kita wajib menolong orang lain tanpa mengharapkan balasan apapun, dimasa depan sebagai rasa tanggung jawab dalam bersosialisasi dengan masyarakat. Norma ini menentukan bahwa seharusnya kita membantu orang lain, sebab aturan agama dan moral dimasyarakat menekankan kewjiban untuk saling bantu-membantu dan menolong orang lain.
3. Norma keseimbangan (harmonic norm). Ini berlaku didunia timur mengatakan bahwa seluruh alam semesta harus berada dalam keadaan yang seimbang, serasi dan selaras. Manusia harus membantu untuk mempertahankan keseimbangan itu antara lain dalam bentuk perilaku menolong.

B. PERAN SOSIAL INDIVIDU DALAM INTERNET BERKAITAN DENGAN PROSOSIAL
Jejaring sosial merupakan ilmu yang mempelajari mengenai pola interaksi dalam masyarakat. Menurut definisi oleh Wasserman dan Faust (1994). Jejaring sosial dapat dipandang sebagai sistem hubungan sosial ditandai dengan serangkaian actor dan ties dalam sosial mereka. Secara umum actor mengacu kepada perorangan, organisasi, industri, atau bahkan suatu negara. Actor juga didefinisikan sebagai social entities, dapat berupa individu maupun kolektif dalam unit sosial dihubungkan dengan garis konektivitas (ties). Garis konektivitas membentuk jaringan sosial secara langsung dan tidak langsung, hal tersebut berdasarkan konfirmasi dari hubungan oleh para actor (Cross & Parker, 2004). Ties didasarkan pada percakapan, kasih sayang, persahabatan, kekerabatan, otoritas, pertukaran informasi, atau hal lain yang membentuk dasar dari sebuah hubungan sosial (Newman, 2004). Kuat lemahnya ties dalam suatu jejaring sosial oleh Granovetter (dalam Carolan & Natriello, 2006) dipengaruhi oleh 4 kriteria sebagai berikut ; 
  1.   Durasi 
  2.   Intensitas emosional 
  3.  Keintiman
  4.  Pertukaran layanan atau bantuan
Jejaring sosial menunjukan bagaimana hubungan individu menghubungkan orang-orang , kelompok atau organisasi dalam menghasilkan peluang serta konteks untuk perilaku manusia, dan berguna dalam memvisualisasikan pola dalam interaksi sosial (Scott, 2000). Dalam jaringan sosial,interaksi mengacu pada suatu jenis hubungan, yang diwujudkan oleh berbagai jenis bentuk hubungan sosial, baik positif maupun negatif, seperti persahabatan, kerjasama, kepercayaan, atau bahkan konflik dan pertentangan (Carrington, Scott & Wasserman, 2005). Christakis dan Fowler (2010) berpendapat bahwa, jikaseseorang yang tidak pernah bersikap murah hati atau bersikap altruistik terhadap teman dalam ikatan jejaring sosial, seperti tidak pernah berbalas budi atau, lebih buruk, selalu melakukan kekerasan terhadap satu sama lain, ikatan sosial yang dimilikinya akan terputus dan jaringan pertemanan akan hancur.
Perilaku prososial dapat mengurangi perilaku antisosial yang secara sederhana, digambarkan sebagai perilaku yang tidak diinginkan dalam lingkungan sosial merupakan lawan dari perilaku prososial (Millon, dkk, dalam Millie 2009). Bisa dikatakan bahwa perilaku prososial dan antisosial sangat berkaitan. Perilaku antisosial lebih mengarah menentang pada norma norma yang berlaku pada masyarakat. (Connor, 2002)

C. DAMPAK NEGATIF PENGGUNA INTERNET
Dampak negatif yang bisa terjadi dalam penggunaan internet :
1. Anti sosial : bentuk sikap seseorang yang secara sadar atau tidak sadar, tidak dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma dan nilai-nilai sosial dalam masyarakat. Tidak banyak berbaur dengan masyarakat di sekitarnya.
Fenomena :

  • Andi adalah seorang mahasiswa tingkat  akhir di salah satu perguruan tinggi. Ia sedang mengerjakan skripsi sebagai syarat kelulusannya. Dengan susah payah ia mengerjakan skripsi tersebut hingga 3 bulan lamanya. Waktu dan materi telah di keluarkan sedemikian banyak untuk penyelesaian skripsi tersebut. Saat sidang, Andi pun mengikuti dengan penuh percaya diri. Di hadapan dosen pembimbing dan para dosen penguji baik dalam dan luar, ia menjelaskan seluruh isi skripsi dengan begitu baik dan benar serta dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh dosen penguji. Namun tak disangka ia tidak lulus, Ia begitu kecewa dan bahkan bahkan sampai mengidap depresi. Setelah dirunut ternyata kesalahan yang dilakukan dalam penyusunan skripsi fatal yaitu ada beberapa bagian dalam skripsi tersebut yang ternyata tidak menyentumkan sumber dan menjiplak milik orang lain. Hal tercela kemudian ia lakukan yaitu memfitnah dan menyebarkan isu-isu tentang dosen tersebut ke dalam tulisannya di blog. Ia melampiaskan semuanya melalui dunia cyber tanpa adanya batasan ruang dan waktu. Ia juga berpikir bahwa mencaci, memaki dalam menggunakan media internet, dirinya tidak akan terlacak selama identitasnya tidak di muat secara benar.
2. Pornografi : Pornografi (dari bahasa Yunani pornographia secara harafiah tulisan tentang atau gambar tentang pelacur) (kadang kala juga disingkat menjadi “porn,” “pr0n,” atau “porno”) adalah penggambaran tubuh manusia atau perilaku seksual manusia dengan tujuan membangkitkan rangsangan seksual, mirip, namun berbeda dengan erotika. Karena kecanggihan teknologi sekarang dan mudahnya mengakses internet dengan sekejap mata banyak yang menggunakan kecanggihan terknologi ini kepada hal yang negatif. Seperti contohnya, pornografi banyak anak anak kecil yang belum cukup umur yang sudah bebas mengakses situs porno di internet.
Fenomena :

  • Banu, Rizki, Iksan adalah 3 serangkai. Mereka masih tergolong remaja dan masih bersekolah. Ketiganya sangat menggemari internet dan game-online.  Rata-rata mereka menggunakan internet hampir 12 jam dalam satu hari. Mereka kebanyakan menggunakan internet untuk browsing tugas, download lagu atau film, membuka jejaring sosial seperti facebook dan twitter. Dibalik segelimpang hal positif yang dapat dilakukan mereka dengan internet,  ternyata mereka juga melakukan hal yang tidak sepantasnya dilakukan oleh anak seumuran mereka. Mereka juga sangat menyenangi video ataupun foto porno yang bertebaran di internet. Selain menikmati video porno, mereka juga banyak menyalin dan mendownload video porno dari website kemudian dibagi-bagikan kepada teman-teman sekelasnya.
3. Gambling :  Perjudian (gambling) dalam kamus Webster didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang melibatkan elemen risiko. Dan risiko didefinisikan sebagai kemungkinan terjadinya suatu kerugian. Sementara, Robert Carson & James Butcher (1992) dalam buku Abnormal Psychology and Modern Life, mendefinisikan perjudian sebagai memasang taruhan atas suatu permainan atau kejadian tertentu dengan harapan memperoleh suatu hasil atau keuntungan yang besar. Apa yang dipertaruhkan dapat saja berupa uang, barang berharga, makanan, dan lain-lain yang dianggap memiliki nilai tinggi dalam suatu komunitas. Gambling disebut juga perjudian atau taruhan dari uang. Atau sesuatu dari bahan nila pada sebuah peristiwa dengan hasil yang tidak pasti dengan tujuan utama untuk memenangkan uang tambahan atau barang materi, yang mana perjudian tidak hanya dilakukan secara konfesional akan tetapi banyak terdapat pada dunia cyber yang berskala global. Banyak sekali gambling-gambling yang terjadi di dunia maya ini.
Fenomena : 

  •  Ada sebuah lembaga di dunia maya yang memiliki fasilitas gambling dengan domain tukang judi.com. Dalam sebulan omsetnya bisa mencapai 15 miliar rupiah. Mereka menggunakan media internet sebagai sarana untuk melakukan transaksi, pendaftaran dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan judi. Roby seorang lelaki paruh baya yang menyenangi judi pada mulanya tidak mengetahui bahwa ada judi yang dilakukan didalam dunia maya. Dia bersama temannya pada awalnya hanya iseng-iseng mengetik kata kunci "judi togel" pada search engine tetapi apa disangka, ternyata banyak sekali website yang menawarkan judi togel di internet. Dengan segera Roby bersama temannya Boni menekan link dengan domain tukangjudi.com. Dan ternyata siapa sangka didalam website tersebut begitu banyak pilihan tentang praktek gambling. Roby dan Boni segera mendaftarkan dirinya untuk mengikuti gambling yang dilakukan mengingat mereka sangat menyukai judi.
4. Deinviduasi : Suatu proses hilangnya kesadaran individu karena melebur di dalam kelompok atau bisa dikatakan sebagai pikiran kolektif. Deindividuasi (Diener : 1980), yaitu merupakan penggantian identitas pribadi oleh identitas kelompok. Mencakup atas hilangnya tanggung jawab pribadi dan meningkatnya kepekaan atas tindakan kelompok.
Fenomena :

  • Di Indonesia sekitar tahun 2015, ada sekelompok orang yang menamakan diri mereka The Iluminati. Mereka banyak mempublikasikan tulisan tulisan mereka dalam internet, diantaranya melalui jejaring sosial, website pribadi, blog, bahkan sms. Bergerak secara rahasia dan terselubung.  Salah satu agenda yang mereka miliki adalah melakukan invansi pemikiran kepada pemuda untuk menyembah sang Lord yang mereka kagumi. Mereka juga mengkritik tentang partai yang saat itu berkuasa atau agresi politik, menerangkan bahwa kaum homo seksual harus di beri tempat dan disahkan. Jono dan Bono mahasiswa yang cerdas dari perguruan tinggi di Indonesia merasa penasaran dengan kelompok tersebut karena kebaikannya dalam hal sosial.  Secara sengaja mereka masuk dalam kelompok tersebut dan mengikuti seluruh tata cara yang ada disana.  Setelah masuk dalam kelompok tersebut Jono dan Bono di berikan pembelajaran tentang kehidupan berdasarkan prespektif kelompok iluminati tersebut. Secara perlahan mereka menyadari bahwa sesungguhnya kepribadian dan dunia mereka yang asli sangatlah buruk. Keduanya merasa sangat dibutuhkan di kelompok dan diterima secara baik. Karena alasan itu, pada akhirnya mereka merasakan bahwa diri mereka yang sesungguhnya tidak lebih baik dari pandangan yang di usung kelompok tesebut. Sehingga untuk kedepannya mereka selalu bertindak atas pemikiran kelompok mereka dan selalu menentang norma-norma yang ada di lingkungannya.






SUMBER :
1.       http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-perilaku-prososial.html
2.       http://oktavya.wordpress.com/2010/11/14/pengertian-deindividuasi/
3.       .http://tugaskuliahbsi.blogspot.com/2012/03/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
5.       http://fajariw.blogspot.co.id/2012/10/dampak-negatif-dalam-internet-dan.html






KINERJA KELOMPOK :

Kelompok  4

NPM
Nama
JobDesk
URL
10515793
Anggit Ambarwati
Editor & Pencari Informasi
http://anggitambrwt.blogspot.co.id/               
13515496
Ita Khairani
Editor & Pencari Informasi
http://itakhairani97.blogspot.co.id/
14515902
Nadaa Savira Syahlaa
Editor & Pencari Informasi
http://nadaasavirasyah.blogspot.co.id/
15515089
Noga Briliana Wenti
Editor & Pencari Informasi
http://nogabriliana.blogspot.co.id/
16515782
Syifa Luthfia
Editor & Pencari Informasi
http://syifafiap16.blogspot.co.id/














Senin, 20 Juni 2016

Beberapa cabang – cabang dari ilmu psikologi
Seperti yang kita ketahui psikologi berasal dari bahasa Yunani “psyche” yang berarti jiwa, dan “logos” berarti ilmu dan secara harfiah, psikologi dapat diartikan sebagai ilmu kejiwaan. Namun kali ini tidak untuk membahas tentang defenisi psikologi secara detil melainkan akan membahas mengenai apa saja cabang-cabang dalam ilmu psikologi.
1.      Psikologi  Perkembangan
Psikologi perkembangan  adalah bidang ilmu psikologi yang mempelajari faktor-faktor perkembangan manusia sejak awal kehidupan hingga akhir kehidupan manusia. Misalnya pembentukan karakter. Seperti yang kita tahu karakter seseorang sangat berbeda-beda.
2.      Psikologi Sosial
Psikologi sosial merupakan cabang ilmu psikologi yang khusus membahas perilaku aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan lingkungan sekitar atau sosial.
3.      Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan merupakan bidang psikologi yang membahas aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan, misalnya cara menarik perhatian agar pelajaran mudah diterima dan berkaitan dengan bagaimana siswa belajar dan berkembang. Seperti pendidikan yang diberikan guru, masyarakat, dan juga orang tua. Semua itu akan saling berinteraksi.
4.      Psikologi Klinis
Psikologi klinis merupakan bidang ilmu psikologi yang mempelejari tentang bagaimana cara memahami dan menangani orang yang mengalami gangguan serta mencegah terjadinya perilaku abnormal. Dan memulihkan keadaan psikologis seseorang ke arah normal. Misalnya orang yang terkena depresi, tindakan apa yang harus kita lakukan untuk menangani orang tersebut, dan bagaimana cara kita untuk menyembuhkan dia dari depresi.
5.      Psikologi industri dan organisasi
Psikologi industri dan organisasi adalah ilmu psikologi yang difokuskan tentang bagaimana perkembangan, prediksi kinerja dan evaluasi kerja yang dilakukan seseorang yang menjadi karyawan tidak hanya itu namun memberi semangat kerja karyawan, motivasi kerja, produktivitas dan kreaktivitas karyawan dalam bekerja dan melakukan seleksi untuk penerimaan karyawan baru di perusahaan.


            Diatas adalah beberapa cabang dari ilmu psikologi, dan jika saya diberi kesempatan untuk memilih salah satu dari beberapa cabang dari ilmu psikologi diatas, saya ingin memilih psikologi klinis. Alasan kenapa saya memilih psikologi klinis pertama karena saya ingin sekali dapat menangani masalah-masalah yang menjadi gangguan dalam kehidupan ini, selain itu saya juga tertarik untuk memahami dan membantu orang-orang yang memiliki masalah yang membuat mereka sampai stress dan bahkan sampai depresi. Terutama orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan saat mengalami depresi berat karena tekanan dalam hidup. Demikanlah keterangan mengenai pilihan saya. Semoga apapun cabang psikologi yang nantinya saya tekuni dapat dijalankan dengan baik.






Selasa, 03 Mei 2016



LOGIKA PROPOSISI






Anggota :
Amila Vaza Istighfari (10515629)
Amelia Mustika (17515572)
Diajeng Rachma Sasanti (11515838)
Dwi Setyo Nugroho ( 12515064)
Ita Khairani ( 13515496)
Ida Krsna Bagus (13515226)
Fitria Muslimah (12515749)

1PA08
Mata Kuliiah : Matematika & Ilmu Alamiah Dasar
 Dosen : Bapak Ishaq










A.  Pengertian Proposisi
Proposisi ialah kalimat logika yang merupakan pernyataan tentang hubungan antara dua atau beberapa hal yang dapat dinilai benar atau salah. Dengan kata lain, Proposisi sebagai pernyataan yang didalamnya manusia mengakui atau mengingkari sesuatu tentang sesuatu yang lain. Sebuah Proposisi atau proposisi adalah sebuah kalimat deklaratif yang mempunyai tepat satu nilai kebenaran, yaitu: “Benar” (B) saja atau “Salah” (S) saja, tetapi tidak sekaligus keduanya.


 B.  Unsur-unsur Proposisi
Setiap proposisi akan mengandung undur-unsur berikut ini, yaitu:
a)      Term subyek : hal yang tentangnya pengakuan atau pengingkaran ditujukan. Term subyek dalam sebuah proposisi disebut subyek logis. Ada perbedaan antara subyek logis dengan subyek dalam sebuah kalimat. Tentang subyek logis harus ada penegasan/pengingkaran sesuatu tentangnya.

b)      Term predikat : isi pengakuan atau pengingkaran itu sendiri (apa yang diakui atau diingkari). Term predikat dalam sebuah proposisi adalah predikat logis yaitu apa yang ditegaskan/diingkari tentang subyek.


c)      Kopula : penghubung antara term subyek dan term predikat dan sekaligus memberi bentuk (pengakuan atau pengingkaran) pada hubungan yang terjadi. Jadi fungsi kopula ada tiga:
·         Untuk menghubungkan subyek dan predikat
·         Untuk menyatakan subyek itu sungguh-sungguh berada/exist
·         Untuk menyatakan cara mana subyek berada.

C.  Jenis-Jenis Proposisi 
Proposisi dapat dibagi ke dalam 4 aspek, yaitu: 
1.      Berdasarkan bentuk 
2.      Berdasarkan sifat 
3.      Berdasarkan kualitas 
4.      Berdasarkan kuantitas  
  



Gbr1.  Skema Jenis-Jenis Proposisi



D.  Bentuk – bentuk proposisi 
a)      Proposisi tunggal adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat. 
Contoh: 
-          Semua mahluk hidup pasti bernapas. 
-          Semua orang terlihat bahagia hari ini.

b)      Proposisi majemuk atau jamak adalah proposisi yang terdiri dari d=satu subjek dan lebih dari satu predikat. 
Contoh: 
-          Setiap barang harus disusun dan ditata dengan rapi. 
-          Pakaian ini dicuci dan dijemurkan oleh kakak.

E. Sifat Proposisi
A.    Proposisi kategorial adalah proposisi yang hubungan antara subjek dan predikatnya tidak membutuhkan / memerlukan syarat apapun.
Contoh:
·         Setiap mahasiswa memiliki KTM sebagai identitasnya.
·         Semua wajib pajak wajib membayar pajak.


B.    Proposisi kondisional adalah proposisi yang membutuhkan syarat tertentu di dalam hubungan subjek dan predikatnya. Proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu: proposisi kondisional hipotesis dan disjungtif.
Contoh proposisi kondisional hipotesis:
·         Jika hari ini tidak hujan, dia pasti akan menepati janjinya.
Jika waktu dapat terulang kembali, aku pasti lebih berusaha lagi.
Contoh proposisi kondisional disjungtif (mempunyai 2 pilihan alternatif):
·         Dia tidak jadi datang karena sibuk atau malas.
·         David Beckham adalah seorang pemain bola atau model.

 
F. Kualitas  Proposisi
       I.            Proposisi positif merupakan proposisi yang memiliki persesuaian antara subjek dan predikatnya.
Contoh:
ü  Semua manusia adalah mahluk hidup.
ü  Harimau adalah hewan buas.
ü  Semua insinyur adalah orang pintar.

    II.            Proposisi negatif merupakan kebalikan dari proposisi positif, dimana tidak ada terdapat kesesuaian antara subjek dan predikatnya.
Contoh:
ü  Tidak ada seorang lelaki pun yang mengenakan jilbab.
ü  Semua aves bukanlah omnivora.
Tidak ada tumbuhan yang dapat berjalan.


G. Kuantitas Proposisi
a.       Proposisi umum atau universal adalah proposisi yang pada umumnya diawali dengan kata semua atau seluruh.
Contoh:
o   Semua warga negara Indonesia wajib memiliki KTP sebagai identitasnya.
o   Semua mahasiswa harus mengerjakan tugas yang diberikan dosen.


b.      Proposisi khusus atau spesifik adalah proposisi yang pada uumnya diawali dengan kata sebagian dan beberapa.
Contoh:
o   Sebagian kendaraan bermotor diparkir di halaman belakang.
o   Sebagian mahasiswa pulang ke kampung halaman untuk menghabiskan liburannya.
o   Beberapa pelajar pergi ke sekolah dengan berjalan kaki.
 
H.  Kombinasi Proposisi
Satu atau lebih proposisi dapat dikombinasikan untuk menghasilkan proposisi baru. Operatoryang digunakan untuk mengkombinasikan proposisi disebut operator logika. Operator logika dasar yang digunakan adalah dan (and),  atau (or), dan  tidak (not)

I.      Konjungsi 
Gabungan  dua  pernyataan  tunggal  yang  menggunakan  kata penghubung  “dan”  sehingga  terbentuk  pernyataan majemuk  disebut konjungsi. Konjungsi mempunyai kemiripan dengan operasi irisan () pada  himpunan.
1.      P= joko berambut keriting
            Q= joko berhidung pesek
Konjungsi : joko berambut keriting dan berhidung pesek

2.      P= hari ini  hujan deras
            Q= hari ini banjir dimana-mana
Konjungsi: hari ini hujan deras dan hari ini banjir dimana-mana

3.      P= hari ini masuk kuliah
            Q= hari ini banyak tugas
Konjungsi: hari ini masuk kuliah dan hari ini banyak tugas

4.      P= pohon rambutan itu buahnya banyak
            Q= banyak orang menjual rambutan
Konjungsi: pohon rambutan itu buahnya banyak dan banyak orang menjual rambutan

5.      P= tanggal 9 april pemilu
            Q= kita wajib coblos partai
Konjungsi: tanggal 9 april pemilu dan kita wajib coblos partai
 
 J.Tabel Kebenaran Konjungsi





Jika kalimat P benar dan kalimat Q benar hasilnya adalah benar
Contoh:
1.   Manusia memiliki 2 mata dan manusia memiliki 2 telinga
 2.   Setiap hewan butuh makan dan semua makluk hidup memerlukan oksigen

Jika kalimat P benar dan kalimat Q salah maka hasilnya adalah salah
Contoh:
1.   Manusia memiliki 2 mata dan manusia tidak punya telinga 
2.   Setiap hewan butuh makan dan semua makluk hidup tidak bernapas


Jika kalimat P salah dan kalimat Q benar hasilnya adalah salah 
1.   Manusia tidak punya mata dan manusia memiliki 2 telinga 
2.   Setiap hewan tidak butuh makan dan semua makluk hidup memerlukan oksigen

Jika kalimat P salah dan kalimat Q salah hasilnya adalah salah
1. manusia tidak punya mata dan manusia tidak punya telinga 
2. setiap hewan tidak butuh makan dan semua makluk hidup tidak bernapas

K.  Disjungsi 
Disjungsi adalah proposisi majemuk yang menggunakan perangkai “atau”.Poposisi  “p  atau  q”  dinotasikan q  Description: Description: CodeCogsEqn (1)  p.  Tidak  seperti  pernyataan  berperangkai “dan”  yang  mempersyaratkan  terpenuhinya  kebenaran  semua  unsurnya,  pernyataan  berperangkai  “atau” menawarkan  suatu  pilihan,  artinya  jika  paling tidak salah satu dari kedua unsur proposisinya terpenuhi maka hal ini sudah cukup untuk pernyataan tersebut dikatakan benar.
1.      P= joko berambut keriting
            Q= joko berhidung pesek
            Disjungsi :  joko berambut keriting atau berhidung pesek

2.      P= hari ini  hujan deras
            Q= hari ini banjir dimana-mana
Disjungsi: hari ini hujan deras atau hari ini banjir dimana-mana

3.      P= hari ini masuk kuliah
            Q= hari ini banyak tugas
Disjungsi: hari ini masuk kuliah atau hari ini banyak tugas

4.      P= pohon rambutan itu buahnya banyak
            Q= banyak orang menjual rambutan
Disjungsi: pohon rambutan itu buahnya banyak atau banyak orang menjual rambutan

5.      P= tanggal 9 april pemilu
            Q= kita wajib coblos partai
Disjungsi: tanggal 9 april pemilu atau kita wajib coblos partai

L.  Tabel Kebenaran Disjungsi


 






Jika kalimat P benar dan kalimat Q benar hasilnya adalah benar
Contoh:
1.   burung memilki sayap atau burung hewan unggas
2.   ikan memiliki sirip atau ikan hidup di air

Jika kalimat P benar dan  kalimat Q salah hasilnya adalah benar
Contoh:
1.   burung memiliki sayap atau burung hewan buas
2.   ikan memiliki sirip atau ikan hidup di darat

Jika kalimat P salah dan kalimat Q benar hasilnya adalah benar
Contoh:
1.   burung tidak memiliki sayap atau burung hewan unggas
2.   ikan memiliki tangan atau ikan hidup di air

Jika kalimat P salah dan kalimat Q salah hasilnya adalah salah
contoh:
1.   burung tidak memiliki sayap atau burung hewan buas ikan memiliki tangan atauikan hidup di darat





H.  Ingkaran atau Negasi
Dari sebuah pernyataan tunggal (atau majemuk), kita bisa membuat sebuah pernyataan baru berupa “ingkaran” dari pernyataan itu. “ingkaran” disebut juga “negasi” atau “penyangkalan”. Ingkaran menggunakan operasi uner (monar) “” atau “”.
Jika suatu pernyataan p benar, maka negasinya p salah, dan jika sebaliknya pernyataan p
salah, maka negasinya p benar.



Contoh:
1.   P : joko berambut keriting
Ingkaran : tidak benar joko berambut keriting
2.   P : hari ini  hujan deras
Ingkaran : tidak benar hari ini hujan deras
3.   P :  hari ini masuk kuliah
Ingkaran : hari ini tidak masuk kuliah
4.   P : pohon rambutan itu buahnya banyak
Ingkaran : tidak benar pohon rambutan itu buahnya banyak
5.   P : tanggal 9 april pemilu
Ingkaran : tidak benar tanggal 9 april pemilu



SOAL-SOAL DAN PEMBAHASAN LOGIKA PROPOSISI
1.       Fitria Muslimah
 
 



2.       Ita Khairani


3.       Amila Vaza

4.       Amelia Mustika
 

 
 












  


5.   Diajeng R Sasanti

 


6.       Ida Bagus Krsna



7.       Dwi Setyo Nugroho