Selasa, 24 September 2019

Morning life....


Sudah beberapa hari ini dengerin lagu dari salah satu band legendaris indonesia ditahun 2000 an, lagu-lagunya dulu sangat hits ketika saya di bangku sekolah dasar, entah kenapa mendengar kembali lagu-lagunya membuat saya terbawa dan mengingat masa kanak-kanak yang sepertinya tak ingin saya lupakan, lucunya adalah saya tidak sepenuhnya mengingat masa kanak-kanak saya tapi mendengar lagu ini seperti ada suasana di masa itu yang membuat saya tidak ingin melupakan masa-masa dimana saya tumbuh menjadi remaja. Ketika mendengar lagu-lagunya seakan-akan membawa saya menelusuri setiap sudut rumah kakek dan nenek saya, iya benar disanalah saya tinggal, tempat dimana banyak kenangan ketika mereka masih ada. Duh jadi melow ni kalau bahas kenangan-kenangan di masa itu, sekarang saya hanya bisa mengirim doa dari ke jauhan ini untuk mereka yang membesarkan saya, sayangnya sekarang kami sudah tidak bisa bertemu lagi, karena Kakek dan Nenek sudah berada ditempat sebaik-baik tempat yang Tuhan berikan. 
Pertanyaannya kenapa lagu-lagu ini yang bisa membawa saya nostalgia? jawabannya agak lucu sih karena dulu lagu ini dipake di sinetron-sinetron di tv yang dulunya selalu kami tonton setiap malam :)) dan lagu ini juga dulu hits banget di stasiun-stasiun tv yang ada acara musik nya lho.. penasarankan lagu apa????? di bawah ini saya akan share link youtobe dari lagu yang bisa buat saya nostalgia yaa  :
https://www.youtube.com/watch?v=HsY3NOH6dac
https://www.youtube.com/watch?v=V48u2BVhA6k 
 https://www.youtube.com/watch?v=rZgxjhxkOjA
https://www.youtube.com/watch?v=x-MhmkksXKQ 
https://www.youtube.com/watch?v=tgrYk5fruEQ 

Oke itu dia beberapa lagu dari band Letto guys... hayo siapa yang masa kanak-kanaknya juga ditemani dengan lagu-lagu dari band ini? 
Jujur kalau dari saya sendiri sih mendengar lagu dari band letto ini membuat saya rindu masa kanak-kanak, seolah-olah saya melihat kehidupan kecil saya dulu, dengan cita-cita yang besar, ceriaaa, sedihhh campur jadi satu deh, Tapi yasudahlah biarkan itu jadi sebagian dari kenangan yang tidak akan saya lupakan. Thanks life.. 

 
  


Minggu, 01 September 2019

Artikel Tentang Asimilasi dari Musik Dangdut sebagai Salah Satu Seni Musik Indonesia


Bab I
Pendahuluan

a. Latar Belakang


https://scontent-sin1-1.xx.fbcdn.net/hphotos-xfp1/v/t1.0-9/12239716_793610270767119_6175703301035865560_n.jpg?oh=67fd0f97d475bb012c180da0fd192a2e&oe=56E3CED4
Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki cipta, rasa, karsa, dan karya. Karena manusia memiliki kemampuan untuk berfikir, maka manusia dapat menciptakan kebudayaan. Salah satu unsur penting dalam kebudayaan adalah kesenian. Di antaranya jenis kesenian yang ada ialah musik yang merupakan produk budaya yang tertinggi atau merupakan keindahan seni yang tertinggi. Musik dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat walaupun bukan merupakan dasar eksistensi hidup manusia, akan tetapi musik juga sebagai dasar sosial dan budaya masyarakat. Di Indonesia berkembang berbagai warna dan aliran seni musik dan seni suara.dan dangdut adalah salah satu hasil karya masyarakat Indonesia.Dalam perkembangannya lagu-lagu dangdut dipandang mampu mengangkat fenomena sosial kemasyarakatan menjadi sebuah karya seni. Sejalan dengan perkembangannya musik dangdut tidak terlepas dari pro dan kontra. Musik dangdut sering dilecehkan, dicap imitasi, tanpa identitas, tidak bermutu,bahkan dangdut juga sering dibilang musik kampungan. Tetapi, musik ini paling mengena di hati rakyat kecil indonesia, lapisan masyarakat yang masih hidup tanpa harapan. Musik dangdut berkisah tentang perjuangan hidup, hak asasi manusia, perbedaan status sosial dan sebagainya. Musik dangdut tidak hanya enak dinikmati tetapi juga memiliki kekuatan menyoroti kehidupan sosial masyarakat Indonesia.


b.Permasalahan


            lagu-lagu dangdut telah menjangkau hampir seluruh lapisan masyarakat. bahkan sekarang sudah mulai mendunia. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk melihat apa dampak positif maupun dampak negatif yang terdapat dari lagu-lagu tersebut sebagai wujud musik rakyat masa kini. Masalah lain yang tidak kalah penting adalah lagu-lagu dangdut pada umumnya selalu mengungkapkan berbagai masalah sosial manusia seperti ungkapan kesulitan hidup, putus cinta, dan sebagainya.dan sering didengar bahwa lagu-lagu dangdut yang dapat membangkitkan semangat atau yang mampu meningkatkan rasa cinta kepada tanah air.

c. Tujuan


Tujuan utama dari pembuatan artikel ini adalah untuk memberi informasi dan menambah pengetahuan tentang musik dangdut dan mendeskrifsikan nilai-nilai yang terkandung dalam seni musik terutama musik dangdut sendiri,seperti nilai keindahan,harapan,cinta kasih,penderitaan,kegelisahan,tanggung jawab,keadilan dan pandangan hidup.


Bab II
Isi

a. Definisi Musik Dangdut

            Penyebutan nama "dangdut" merupakan onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang) musik India. Putu Wijaya awalnya menyebut dalam majalah Tempo edisi 27 Mei 1972 bahwa lagu Boneka dari India adalah campuran lagu Melayu, irama padang pasir, dan "dang-ding-dut" India. Sebutan ini selanjutnya diringkas menjadi "dangdut" saja, dan oleh majalah tersebut digunakan untuk menyebut bentuk lagu Melayu yang terpengaruh oleh lagu India.Musik dangdut banyak dipengaruhi oleh unsur - unsur kebudayaan asing seperti Cina Betawi, India, Arab, Barat dan Melayu. Namun ciri - ciri khusus dari suatu jenis musik tetap dibutuhkan untuk membuktikan identitasnya. Berkaitan dengan hal tersebut, maka untuk menetapkan suatu terminologi atau pengertian tidaklah mudah. Karena itulah definisi dangdut masih selalu dicari-cari oleh para pakar musik dan hingga saat ini belum ada satupun definisi tentang dangdut yang diakui oleh seluruh lapisan masyarakat. Berikut beberapa definisi dangdut menurut  musisi atau seniman dan pakar budaya yang menyoroti musik dangdut.

Remy Silado, seorang wartawan dan pengamat musik menyatakan, “Berkakinya dangdut sekarang layak dianggap sebagai suatu ciri dan bentuk musik hiburan, atau musik pop yang khas Indonesiawi. Artinya, dangdut sebagai musik pop, boleh dikatakan perluasan eksistensi pengembang-biakan, persemaian dari Cina Betawi, Arab, Barat dan India plus kepribadian Melayu yang bercampur aduk menjadi Indonesia.”


b. Sejarah Musik Dangdut


Aliran musik Dangdut lahir setelah ajaran Islam masuk ke Indonesia yang sudah bercampur dengan aliran musik India. Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang hanya di Indonesia. Bentuk musik dangdut ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (cengkok dan intonasi)

Musik ini mulai tumbuh dan berakar sekitar tahun 1940. Musik ini dipengaruhi oleh unsur musik India yang diambil dari alat musiknya yang bernama Tabla atau musik yang menggunakan gendang.Sedangkan cengkok dan harmonisasinya merujuk ke musik Arab. Akhirnya dipadukan oleh pengaruh musik barat yang mulai marak di akhir tahun 1960-an dengan menggunakan gitar listrik..Dangdut bisa dikatakan lebih matang sejak tahun 1970-an.Ciri khas musik dangdut diiringi oleh gendang suling dan joget yang gemulai.Gaya music dangdut sangat popular dan memiliki pengaruh sangat besar pada periode Orde Baru, khususnya tahun 1975-1981. Music ini didominasi oleh denyut irama tarian (joget), dan ditujukan ke mereka yang berusia muda, yaitu para remaja. Cirri tersendiri dalam membawakan warna music ini yaitu cengkokannya, yang disebut blenggo. Dari lirik dan melodinya berkesan mendayu-dayu dengan cengkok-cengkok yang penuh lekukan memanjang pada akhir kalimatnya.Istilah dangdut muncul pertama kali tahun 1972 atau 1973. Istilah music dangdut ini merupakan pembentukan kata yang menirukan bunyi gendang, yaitu dang dan dut, dengan suatu ungkapan dan perasaan yang menghina dari masyarakat lapisan atas (William H. Frederict, 1982).Semangat dangdut bermula pada awal periode colonial. Pada abad 19, pengaruh-pengaruh lain turut diserap. Pada sekitar tahun 1920-an, ensamble Cina Betawi muncul dan dikenal dengan nama gambang kromong, yang merupakan percampuran instrument dan melodi Cina, Sunda, Maluku, dan Portugis. Tak lama setelah itu, ada awal abad 20 musik keroncong diperkenalkan.


Pada tahun 1940-an, keroncong dikenal dengan sebutan umum orkes Melayu (William H. Frederict, 1982), atau dapat dikatakan sebagai awal music gambus, dengan irama Melayu asli (Husein Banwafie, 1990). Pada tahun 1950-an lahir berbagai eksperimen music Melayu yang dimodernisasikan dan banyak dipengaruhi oleh orchestra barat dan irama samba serta rumba. Pada tahun 1960-an berbagai reaksi mulai muncul. Keroncong yang dimodernisasikan sering Nampak lebih elegan dan mendapatkan inspirasi dari luar negeri. Kondisi ini menjadikan para musisi mulai mencari suatu bentuk yang lebih asli, dan mereka menemukannya dalam orkes Melayu tradisional. Seorang penyanyi dari Jakarta bernama Ellya Kadam mengembangkan suatu gaya nyanyian pada produk orkes Melayu dan menciptakan suatu irama dan suara baru (dengan instrument India, Arab, dan gendang Indonesia, suling bamboo) yang meminjam dari music dalam film-film India. Ia memasukkan suatu dinamisme dan sensualitas yang unik kedalam musiknya, dan denyutannya dalam membawakan lagu “Boneka dari India” (syairnya ditulis oleh Husein Banwafie pada tahun 1956). Lagu ini dapat dikatakan sebagai lagu dangdut pertama.

Di akhir tahun 1960-an, bermunculan berbagai kelompok music yang mengadakan inovasi terhadap music. Secara mendasar, mereka memasukkan beberapa elemen music Melayu Deli dan keroncong tradisional dalam tarian mereka. Tema-tema lagu dangdut berupa kenyataan hidup masyarakat sehari-hari. Banyak yang terasa lugas, tanpa ditutupi, hingga bias diterima khalayak dan akan terasa lebih dekat dengan masyarakat (Ukat, 1990). Mulai tahun 1973 Rhoma Irama dengan kelompok Sonetanya mengadakan perombakan syair, maupun instrument music dangdut, dengan berbagai instrument music elektronik. Perombakan itu dilakukan dengan tujuan pembangunan mental spiritual dan juga sekaligus sebagai sarana dakwah. Lagu-lagu yang diciptakannya sangat bergantung pada situasi dan kondisi masyarakatnya. Dengan demikian music tidak hanya berfungsi sebagai pelepas lelah dan hiburan saja, juga sebagai media untuk menyampaikan pesan.Dangdut sangat popular dan sangat berbeda dengan bentuk budaya modern lain di Indonesia. Secara sederhana ia tampaknya sangat berkaitan dengan selera popular yang sangat luas. Perjalanan musik Dangdut mengalami perubahan yang signifikan dari masa ke masa. Kini pada akhirnya Musik Dangdut sudah sangat terkenal tidak hanya di Indonesia namun sudah mencapai mancanegara.




c.Pengaruh dan perkembangan

Qasidah masuk ke Nusantara tahun 635 - 1600
Qasidah masuk Nusantara sejak Agama Islam dibawa para saudagar Arab tahun 635, kemudian juga saudagar Gujarat tahun 900 - 1200, saudagar Persia tahun 1300 - 1600 [3]. Nyanyian Qasidah biasanya berlangsung di masjid, pesantren dakwah agama Islam.

Gambus dan migrasi orang Arab mulai tahun 1870
Gambus adalah salah satu alat musik Arab seperti gitar, namun mempunyai suara rendah. Diperkirakan alat musik gambus masuk ke nusantara bersama migrasi Marga Arab Hadramaut (sekarang Yaman) dan orang Mesir mulai tahun 1870 hingga setelah 1888,[4]yaitu setelah Terusan Suez dibuka tahun 1870, pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara dibangun tahun 1877, dan Koninklijke Paketvaart Maatschappij berdiri tahun 1888. Para musisi Arab sering mendendangkan Musik Arab dengan iringan gambus.
Pada awal abad XX penduduk Arab-Indonesia senang mendengarkan lagu gambus, dan sekitar tahun 1930, Syech Albar (ayah dariAhmad Albar) mendirikan orkes gambus di Surabaya. Ia juga membuat rekaman piringan hitam dengan Columbia tahun 1930-an, yang laku di pasaran Malaysia dan Singapura.


Musik Melayu Deli tahun 1940
Musik Melayu Deli lahir sekitar tahun 1940 di Sumatera Utara bersama Husein Bawafie dan Muhammad Mashabi, kemudian menjalar ke Batavia dengan berdirinya Orkes Melayu.


Dangdut dalam budaya kontemporer

Rhoma Irama menjadikan dangdut sebagai alat berdakwahnya, yang terlihat dari lirik-lirik lagu ciptaannya serta dari pernyataan yang dikeluarkannya sendiri. Hal ini menjadi salah satu pemicu polemik di Indonesia pada tahun 2003, akibat protesnya terhadap gaya panggung para penyanyi dangdut, antara lain Inul Daratista, yang goyang ngebor-nya yang dicap dekaden serta "merusak moral". Jauh sebelumnya, dangdut juga telah mengundang perdebatan dan berakhir dengan pelarangan panggung dangdut dalam perayaan Sekaten di Yogyakarta. Perdebatan muncul lagi-lagi akibat gaya panggung penyanyi (wanita)-nya yang dinilai terlalu "terbuka" dan berselera rendah, sehingga tidak sesuai dengan misi Sekaten sebagai suatu perayaan keagamaan. Dangdut memang disepakati banyak kalangan sebagai musik yang membawa aspirasi kalangan masyarakat kelas bawah dengan segala kesederhanaan dan kelugasannya. Ciri khas ini tercermin dari lirik serta bangunan lagunya. Gaya pentas yang sensasional tidak terlepas dari napas ini.
Interaksi dengan musik lain
Dangdut sangat elastis dalam menghadapi dan memengaruhi bentuk musik yang lain. Lagu-lagu barat populer pada tahun 1960-an dan 1970-an banyak yang didangdutkan. Genre musik gambus dan kasidah perlahan-lahan hanyut dalam arus cara bermusik dangdut. Hal yang sama terjadi pada musik tarling dari Cirebon sehingga yang masih eksis pada saat ini adalah bentuk campurannya: tarlingdut. Musik rock, pop, disko, house bersenyawa dengan baik dalam musik dangdut. Aliran campuran antara musik dangdut & rock secara tidak resmi dinamakan Rockdut. Demikian pula yang terjadi dengan musik-musik daerah seperti jaipongan, degung, tarling, keroncong, langgam Jawa (dikenal sebagai suatu bentuk musik campur sari yang dinamakan congdut, dengan tokohnya Didi Kempot), atau zapin. Mudahnya dangdut menerima unsur 'asing' menjadikannya rentan terhadap bentuk-bentuk pembajakan, seperti yang banyak terjadi terhadap lagu-lagu dari film ala Bollywood dan lagu-lagu latin. Kopi Dangdut, misalnya, adalah "bajakan" lagu yang populer dari Venezuela.

Penyanyi Dangdut yang Terkenal di era tahun 1970-an
·         A. Harris
·         Ellya
·         Hasnah Tahar
·         Husein Bawafie
·         Johana Satar
·         M. Mashabi
·         Munif Bahaswan
·         Said Effendi
·         Rhoma Irama
·         A. Rafiq
·         Camelia Malik
·         Elvy Sukaesih
·         Herlina Effendi
·         Ida Laila
·         Noer Halimah
·         Reynold Panggabean
·         Rita Sugiarto
·         Soneta Group


d. Dampak Positif

Tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran musik dan lagu dangdut membawa dampak atau pengaruh tersendiri terhadap masyarakat penggemarnya, khususnya bagi remaja kota Jakarta, baik yang positif maupun negative. Sangat tidak adil apabila kita hanya menafsirkan music atau lagu dangdut sebagai bentuk seni yang “kampungan” atau “tidak bermutu”.

Contoh dampak Positif dari musik Dangdut.Beberapa lagu dangdut mempunyai makna atau mengandung pesan-pesan moral dan pendidikan, lagu-lagu tersebut mengajarkan atau menasehati agar remaja tidak terlena oleh pengaruh buruk yang diakibatkan kemajuan teknologi. Banyak lagu dangdut yang bertema sosial dan mengangkat realita kehidupan ketika orang-orang terdiam dan tidak bisa berbuat apa-apa, ketika melihat ketidak adilan dan ketidak manusiaan.dan dalam musik dangdut sudah pasti terdapat unsur keindahan sebagai seni dari Indonesia,dan unsur-unsur harapan juga terdapat didalamnya karena kita tahu bahwa banyak lirik lagu dangdut yang mengandung harapan-harapan,seperti lagu-lagu yang diciptakan oleh musisi dangdut indonesia yang terkenal H.Rhoma Irama,dan karya-karya beliau yang  begitu sangat populer baik di Indonesia bahkan sudah mendunia.




Bab III

Kesimpulan

Jadi dapat disimpulkan bahwa musik dangdut sekarang ini sangat berpengaruh sebagai seni musik khas dari Indonesia. Dapat kita amati keadaan di lingkungan sekitar kita yang banyak menyukai musik dangdut, dapat dilihat melalui media cetak dan elektronik seperti koran dan televisi yang saat ini sering menampilkan tayangan musik dangdut. Bahkan sering dikatakan bahwa musik dangdut merupakan budaya rakyat Indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda janganlah malu mengakui musik dangdut sebagai budaya yang berkembang di Indonesia.dalam musik dangdut juga tidak hanya ada unsur keindahannya namun juga mengandung unsur harapan dari dalam liriknya.




Daftar Pustaka


·         Federic, William H,1982, Rhoma Irama and the Dangdut Style Aspercts of Contemporary Indonesia Populer Culture, Indonesia, No. 34.


·         http://pusbangkol.perpusnas.go.id/resensi-1.html

ü  Terima kasih atas kunjungan Anda.Semoga apa yang terdapat dalam kutipan artikel ini bisa dimengerti dan mampu menjadi sumber informasi mengenai seni musik dangdut di Idonesia.

Sistem Kesenian Suku Jawa Tengah

Seni Bangunan

RumahAdatJawa Tengah

Rumah adat di Jawa Tengah disebut Istana Mangkunegaran,Istana Mangkunegaran merupakan rumah adat Jawa Tengah asli. Di bawahiniadalahcontohgambarrumahadatdariJawa Tengah yang ada di Taman Mini Indonesia tepatnya di AnjunganJawa Tengah yang telah kami kunjungi :
https://scontent-sin1-1.xx.fbcdn.net/hphotos-xpl1/v/t1.0-9/10433749_793609967433816_5803514440796706095_n.jpg?oh=bfb42b71cbc8eb407df7516bcf91e4d2&oe=56EEB355



















Bangunan Candi

Candi adalah sebuah bangunan tempat ibadah peninggalan masa lampau yang berasal dari agama hindu – budha. Digunakan sebagai tempat pemujaan dewa – dewa. Namun demikian, istilah candi tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk menyebut tempat ibadah saja. Banyak situs – situs purbakala lain dari masa hindhu – Buddha atau klasik Indonesia, baik sebagai istana,pemandian/petirtaan, gapuradan sebagainya. Candi dari asal katanya CANDIKAGHRA. Candika = Dewi maut (di Indonesia dikenal Bethari Durga = Durga Sura Mahesa Mardhani) dan GRHA = GRAHA = GRIYA/GRIYO yang artinya rumah. Jadi Candi menurut mereka adalah rumah untuk bethari Durga = rumah dewi maut. Wujud Ciwa Durga Sura Mahesa Mardhani dapat kita jumpai di candi Prambanan pada Candi Ciwa dan Candi Borobudur, Jadi pada masa klasik candi dipahami sebagai tempat suci untuk bakti kepada para dewa. Namun dalam perkembangannya istilah 'candi' tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk menyebut tempat ibadah dengan bentuk bangunan layaknya bangunan peribadatan saja. Hampir semua situs-situs purbakala dari masa Hindu-Budha atau Klasik Indonesia, baik sebagai istana, pemandian/petirtaan, gapura, dan sebagainya, disebut dengan istilah candi.

Hampir semua ahli sejarah sependapat bahwa konsep dan arsitek candi berasal dari pengaruh Hindu dari India yang menyebar pengaruhnya hingga ke Nusantara sekitar abad ke 4 hingga abad ke 15. Pengertian pengaruh Hindu di sini adalah untuk menyebut semua bentuk pengaruh yang berasal dari India yang masuk ke Nusantara pada periode yang disebutkan di atas. Pengaruh
-pengaruh itu diantaranya agama/kepercayaan Hindu dan Budha dengan tata cara ritualnya, Bahasa dan tulisan (Sansekerta dan Palawa), Konsep kasta dalam masyarakat (stratifikasi sosial), sistem pemerintahan feodal dan arsitektur

bangunan. Dari tempat asalnya, fungsi candi merupakan bangunan suci untuk pemujaan/upacara ritual kepada para dewa. Setibanya di Nusantara fungsi candi tidak hanya difungsikan untuk pemujaan (bangunan suci) tetapi juga untuk tempat perabuan (baca=kuburan). Dimasa kerajaan Hindu - Budha berjaya di tanah air, jenazah para raja yang diyakini sebagai titisan dewa setelah dikremasi (diperabukan=dibakar) ditanam di candi pada suatu wadah yang disebut peripih. Dalam istilah kuno proses ritual demikian diistilahkan dengan kata dicandikan, artinya dimakamkan di candi.ContohgambarCandi Borobudur di TMII :

https://scontent-sin1-1.xx.fbcdn.net/hphotos-xaf1/v/t1.0-9/12240023_793609284100551_5527663265592650530_n.jpg?oh=f62c50f359843bed3b2bdc0bd7ecf11f&oe=56F155FD
 












Dan candi-candi di Indonesia sekarangjugamenjadipesonawisatabagipenduduk Indonesia maupunbagiTurisMancanegara.











Seni Musik di Jawa Tengah

Gamelan merupakan seni musik Jawa yang terkenal. Gamelan terdiri atas gambang, bonang, gender, saron, rebab, seruling, kenong, dan kempul.Beberapacontohgambarsenimusik yang terdapat diAnjunganJawa  Tengah :
https://scontent-sin1-1.xx.fbcdn.net/hphotos-xfp1/v/t1.0-9/12239716_793610270767119_6175703301035865560_n.jpg?oh=67fd0f97d475bb012c180da0fd192a2e&oe=56E3CED4
 




























Seni Pertunjukan

Seni pertunjukan yang terkenal di jawatengah adalah wayang, selain itu juga kethoprak, ludruk, dan kentrung.contohgambarnya :

 












Wayangkulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa Tengah. Wayang berasal dari kata 'MaHyang' yang artinya menuju kepada roh spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa. Ada juga yang mengartikan wayang adalah istilah bahasa Jawa yang bermakna 'bayangan', hal ini disebabkan karena penonton juga bisa menonton wayang dari belakang kelir atau hanya bayangannya saja. Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalangyang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden.





Meskipun Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi, umumnya sebagian besar menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa Jawa Dialek Solo-Jogja atau Mataram dianggap sebagai Bahasa Jawa Standar.
Di samping itu terdapat sejumlah dialek Bahasa Jawa; namun secara umum terdiri dari dua, yakni kulonan dan timuran. Kulonan dituturkan di bagian barat Jawa Tengah, terdiri atas Dialek Banyumasan dan Dialek Tegal; dialek ini memiliki pengucapan yang cukup berbeda denganBahasa Jawa Standar. Sedang Timuran dituturkan di bagian timur Jawa Tengah, di antaranya terdiri atas Dialek Mataram (Solo-Jogja), Dialek Semarang, dan Dialek Pati. Di antara perbatasan kedua dialek tersebut, dituturkan Bahasa Jawa dengan campuran kedua dialek; daerah tersebut di antaranya adalah Pekalongan dan Kedu.
Di wilayah-wilayah berpopulasi Sunda, yaitu di kabupaten Brebes bagian selatan, dan kabupaten Cilacap utara sekitar kecamatan Dayeuhluhur, orang Sunda masih menggunakan bahasa Sunda dalam kehidupan sehari-harinya.[5],
Berbagai macam dialek Bahasa Jawa yang terdapat di Jawa Tengah :
1.   dialek Pekalongan (Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang)
3.   dialek Bagelen (Kabupaten Purworejo)
5.   dialek Muria/Pantura Timur (Kabupaten Jepara, Kabupaten Rembang, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati)
6.   dialek Blora (Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora)
Berbagai macam dialek Bahasa Sunda yang terdapat di Jawa Tengah :
1.   Bahasa Sunda dialek Timur-Laut, yang digunakan di wilayah Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon di provinsi Jawa Barat juga digunakan pada wilayah Kabupaten Brebes bagian Barat dan Selatan yang merupakan wilayah provinsi Jawa Tengah.
2.   Bahasa Sunda dialek Tenggara, yang digunakan di wilayah Kabupaten Ciamis sekitar Kota Ciamis dan Kota Banjar di provinsi Jawa Barat juga digunakan pada wilayahKabupaten Cilacap bagian Utara yang merupakan wilayah provinsi Jawa Tengah